Selasa, 08 Juni 2010

Refleksi diri

Gak akan pernah ada pihak yang akan saling mengerti jika mereka hanya diam. Emosi hanya memperparah keadaan.

Itu adalah kalimat yang selalu jadi andalan gw ketika gw mencoba menyelesaikan masalah dengan orang lain. Baik itu dengan keluarga, teman, pacar, atau siapapun. Dua kalimat yang kadang gampang di ucapkan, tapi susah dilakukan. Mengapa bisa susah? Karena tidak gampang mengendalikan emosi. Jika anda dalam posisi di judge, dan anda tidak suka dengan itu, disitulah emosi itu tercipta. Khusus untuk wanita, karena kondisi alamiahnya, emosi bisa muncul dengan sendirinya (baca: ketika lagi dapet).

Terus bagaimana solusinya? Pertama: Redakan amarahmu, redakan emosimu.. Banyak cara untuk meredakan emosi ini, misal Istigfar, makan yang banyak ampe perut penuh pengen muntah, atau cara yang paling simple, mukul tembok!! Yang jelas emosi gak akan menolong kita nyelesain masalah.

Setelah emosi mereda, cobalah untuk Memaafkan apapun perbuatan yang pernah dilakukan oleh lawan anda. Ingat, dia juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. Begitu juga diri anda.

Langkah berikutnya adalah Refleksi Diri. Jika dua orang terlibat konflik, tidak ada istilah yang satu lebih benar dari yang lain. Mereka semua salah. Dengan merefleksi diri, cobalah mengingat apa kesalahan anda yang mungkin menyebabkan konflik itu. Namun sekali lagi, jangan pernah kembali larut dalam emosi anda tadi.

Langkah terakhir. Ajak lawan anda untuk Bicara. Baik via email, sms, telpon, ataupun ketemu secara langsung. Mulailah dengan meminta maaf. Ingat, orang yang pertama meminta maaf bukan berarti orang yang salah ataupun kalah. Karena dia justru pemenang, pemenang atas emosinya. Reaksi akan beragam dari lawan anda, dia bisa menerima maaf anda, dan kemudian ikut meminta maaf. Namun, dia bisa juga acuh tak acuh, dan tetap merasa yang paling benar. Apapun reaksinya biarkan saja semua berjalan begitu adanya. Karena seiring waktu, emosi, rasa pedih, dan amarah, akan hilang dengan sendirinya.

Hal tersebut di atas sudah saya coba sendiri. Jangan perduli dengan hasil akhir. Karena yang penting bukan hasil, tetapi proses nya –> proses dewasanya diri anda.

2 komentar:

Eru mengatakan...

Nambahin Za,

Wudhu, yang nampak selalu ngefek untuk membasuh emosi

dede mengatakan...

nice blog
nice post..
salam kenal